Tuesday, December 19, 2006

Awal Desember ini..

Santai dulu ahhh.. kalau kemarin posting curhatan dan refleksi, sekarang mau update boss kecil di rumah. Wehehe, masa blog ini di monopoli sama papa-mamanya Rama aja..

Akhir pekan pertama, papa dan mama ngajak Rama nengok calon rumah yang baru. Masih dibangun sih, tapi udah keliatan jadi setengah. Sudah ada gambaran, mana kamar papa & mama, mana dapur, mana kamar Rama dll. Wuuih,.. rasanya kok ga sabar ya.. apalagi papa & mama tuh, excited banged. Mbah Kung & Uti ikutan, biar mereka juga tau calon rumah cucunya tersayang ini loh :D. Walaupun kecil tapi harus disyukuri masih bisa mewujudkan impian punya rumah sendiri -gitu kata papa.
Doakan ya, semoga rumahnya cepat selesai, kita bisa menempatinya dan cicilannya cepat lunas *ini nih yang penting hahaha*..

Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting


Trus malemnya, papa & mama ngajak Rama & om Didit jalan-jalan ke Bintaro Plaza sebentar, tadinya mau berenang tapi ternyata hujan. Di Bintaro asyik deh, main bom-bom car sama papa, naek kereta trus Rama main perosotan di Wendy's, mama sih cuma ngawasin aja sambil ngemil.

Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting

Hari minggu, 10 Desember.. ada sahabat kuliah mama yang menikah. Namanya om Ananda Roman tapi seringnya dipanggil om Charly, menikah dengan tante Fitri di Gedung Serbaguna Senayan. Rama ikut dong, mama dandanin Rama pakai kemeja dan jeans. Kata mama bosen ah, pake batik terus, nanti dipanggil pak camat hehhehee. Disana ketemu sama banyak sahabatnya mama. Cantik-cantik semua deh *hihihi, ketauan ngeliat yang tantenya aja*.. Rama sempat bingung waktu masuk ke Gedung itu pertama kali, karena ramai banged dan semua ngerubungin Rama, cubit-cubit dan cium2 pipi Rama. Jadinya nangis deehh.. mama sibuk deh diemin sambil cari camilan biar Rama diem. Untungnya ga lama ngambegnya.. dan bisa lari2an lagi sama Bang Farrel, Kak Andrew dan Aby.

Ini foto mama dan sahabat-sahabat kuliahnya dulu.. *narsis abis*.

Photobucket - Video and Image Hosting
t' Ina-t' Sita-t' Pia (istrinya om Pino)-t' Erika-Mama-t' Citra-t' Tina

Mama udah deh, kalo ketemu sama temen-temennya langsung heboh, cuekin Papa dan kadang lupa sama Rama *wehehee* tapi masih sempet suapin Rama puding buah, soalnya yang lain udah ga kebagian :D

Oh ya.. ini foto Rama berdua sama Bang Farrel. Abang ini anaknya t' Sita (yang pakai baju merah). Abang usianya 1 tahun lebih tua dari Rama, tapi badannya hampir sama besarnya yaa.. *sapa yang salah coba?*.

Photobucket - Video and Image Hosting

Trus seminggu ini Rama diajak pergi sama Mbah Kung dan Uti, naik busway, cobain naik kereta juga.. banyak acara deh tapi ga ada foto2nya, soalnya Mbah Uti ga bawa.

Updatenya itu dulu ya.. akhir minggu kemarin, Rama nginap di rumah Eyang Kung & Uti di Lebak Bulus, soalnya ada kak Dimas lagi liburan. Ceritanya menyusul yaa..

Daaaaagghh... eeemmmuuaacchh *kok mesem?*..

Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting

Friday, December 15, 2006

Credit Dosa

Hidup pas-pasan terkadang enak juga, terutama disaat jenuh dengan rutinitas kantor sekarang ini. Pas lagi jenuh eh pas dapet tugas keluar kota, klop deh - sekalian bisa jalan-jalan sejenak berganti suasana dari kepenatan Jakarta. Beberapa jam perjalanan akhirnya saya tiba di Surabaya, sejenak menikmati gedung bandara yang baru dibangun sambil menunggu jemputan yang terlihat dibawah panasnya terik matahari yang menyengat.
Selama perjalanan sang supir bercerita panjang lebar dari wisata lumpur Lapindo, jajanan rawon setan hingga berita AA Gym yang semakin Agak-Agak Gymana gituuu…..Guyonan khas Suroboyoan membuat kami larut hingga nggak terasa hotel bintang lima yang Kami tuju sudah ada didepan mata. Beberapa rekan yang sudah hadir menyiapkan ruang meeting berikut materi yang akan dipersentasikan kepada para tamu plat merah (PNS maksudnya) yang sengaja dihadirkan dari Jakarta. Setelah rombongan tamu hadir, hajatan kantorpun mulai dimainkan. Satu hari penuh akhirnya seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

“Gimana Pak Benny, kemana acara kita malam ini ?” ujar salah seorang tamu sambil mesem-mesem penuh harapan. Asem batinku, kenapa urusan entertain safari malam model begini selalu hadir menghampiriku ya ? Nggak dikantor lama maupun kantor baru urusan “anda puas kami lemas” ternyata masih juga mengintili tugasku mewakili tuan rumah….

Beda tipis dengan AREK yang punya niat mulia - mengumpulkan sumbangan untuk mengajak anak yatim piatu bersenang-senang ketempat hiburan keluarga, kali ini Saya juga kebagian mendampingi para tamu menyambangi lokasi ‘anak yatim’ di tengah kota Surabaya. Cuma bedanya para ‘anak yatim’ yang punya Mami tapi nggak punya Papi ini hanya bisa ditemui malam hari dengan kostum yang rada metetet dan aneka belahan yang membuat jakun lelaki naek turun. “Selamat malam Pak, perkenalkan Saya mami Rani yang akan membantu bapak menikmati hiburan malam disini” seorang wanita dengan balutan jas hitam dengan ramah menyapa rombongan tamu yang masih asyik plirak-plirik para ‘anak yatim’ yang sliweran disepanjang koridor.

Tamu rombongan yang saya angon mulai beranjak menuju ruangan display untuk sekedar melihat aneka ‘anak yatim’ dari yang local hingga aseli product cunko semuanya tumplek blek kleleran dalam beberapa display terpisah. Sesekali saya tersenyum dalam hati, gile - kirain spare part motor scooter aja yang asli sama imitasi dibedaiin J. Setelah masing-masing tamu memilih pasangan, sayapun mereserve ruang karaoke VIP yang terbilang mewah untuk kelas hiburan malam.

Beragam lagupun mulai dinyanyikan, dari lagu Pance, Hetty Koes Endang hingga lagu dangdut yang lagi ngetren “…Bang SMS siapa ini Bang…..”. Beberapa jam di ruang karaoke dan dipaksa ngisep kepulan asap rokok ternyata lumayan bikin pusing kepala. “Sebel ya Pak Benny, lagu yang saya pilih lagu-lagu lama semua ?” ujar salah satu tamu yang sepertinya mulai memperhatikan gerak gerik saya yang mulai nggak betah. “Ah enggak Pak,lagu dang dut yang SMS bukan lagu lama koq. Buktinya kantor saya lagi nyiapin technology 3G biar ntar liriknya di up date …”Bang video call siapa ini Bang “….Sambil mesem-mesem kecut saya mulai mlipir-mlipir cari udara segar meninggalkan para tamu yang masih asyik menikmati suasana bersama ‘anak yatim’ eh pasangannya…

Jam tangan menunjukkan pukul 3.30 WIB, sambil menghirup udara segar saya menikmati kesunyian malam sambil sesekali memperhatikan beberapa tukang sayur yang sudah mulai berdatangan menyiapkan barang dagangannya. Seorang Ibu Tua yang tampak kelelahan masih tertidur pulas diatas tumpukan sayur mobil kijang bak terbuka. Lagi-lagi hati kecil berkecamuk, dibawah sana mereka kerja keras begadang untuk menyambung hidup - sementara diatas sini saya begadang menemani tamu menyambung hasrat….

Setelah bicara dengan rombongan tamu, akhirnya saya meminta billing pemakaian berikut pemesanan minuman kepada petugas. Sambil mengecheck rincian yang harus dibayar, saya berjalan menuju kasir yang berada di wing sebelah. Pemakaian ruang VIP, santunan ‘anak yatim’, aneka minuman long island, tequila dan aneka minuman berwarna lainnya membuat rincian membengkak dari biaya yang saya siapkan. Alhasil sayapun harus mengeluarkan credit card untuk melunasi semua biaya yang Kami nikmati. Rasa bersalah semakin menghantui, saat melihat sang kasir mengenakan topi merah dengan bola putih diujungnya yang biasa digunakan Santa Claus. Entah mungkin untuk sekedar lucu-lucuan bagi sang Kasir, tapi buat Saya setidaknya cukup mengingatkan bahwa Natal sudah dekat. Sesaat sayapun terdiam dengan sebuah pertanyaan yang kembali mengusik hati kecil - Apa yang sudah Saya persiapkan untuk menyambut Natal ?

Sambil menunggu proses pembayaran, saya merenung dalam-dalam. Semua kenikmatan yang dirasakan malam ini harus saya pertanggung jawabkan dihadapan kasir (kalo nggak bakal babak bondas dihajar security yg stelannya mirip Lome J). Saya harus membayar cicilan pemakaian atas penggunaan credit card tersebut tepat waktu untuk menghindari resiko penalty bunga berbunga. Kalo banking pemilik credit card punya data base yang bisa merecord secara real time semua traffic pemakaian dimanapun saya berada- bagaimana dengan data base yang dimiliki Allah Bapa di Surga ya ? Lha kalo ciptaanNYA, sebut saja - bakul sengsu - bisa mbikin data base AREK yg cukup detail – kira-kira sedetail apa ya data base prilaku dosa manusia yang Allah Bapa punya ?

Sambil kelap-kelop dalam perjalanan menuju hotel, saya bereflkesi seputar ‘credit cicilan’ yang sering terjadi disekitar kehidupan kita. Allah Bapa mencatat semua prilaku dosa yang kita perbuat dimanapun kita berada. Serupa pemakaian credit card yang harus kita cicil pembayarannya, demikian juga pertobatan prilaku dosa yang kita lakukan dapat ‘dicicil’ melalui sakramen pertobatan dan pengakuan dosa. Dengan penitensi atas dosa dan pengampunan disertai prilaku pertobatan yang nyata menjadikan kita semakin layak dan pantas menyambut kehadiran sang Juru Selamat. Selamat memasuki masa Advent – Semoga Jesus kecil hadir membawa damai bagi Kita semua, Amin.

Benny
Ini adalah sampah hatinya suamiku di Milis AREK (Komunitas Katolik di lingkungan Sudirman/Thamrin/Kuningan), sekedar refleksi rutinitas hidupnya. Good writing, Mas !!


Photobucket - Video and Image Hosting

Wednesday, December 06, 2006

Pernikahan

09.30 ... baru aja naruh badan ini di kursi, hidupkan komputer, ngaca sebentar *narsis tetep*.. tiba2 si gendut 6600 ku bunyi .. soundtracknya Casino Royale -You Know My Name.. heem, unregistered number nih.

"Hei.. baru dateng ya?"
"He eh.. tumben telpon pagi2, abis nangis ya Lo?"
"Hehehe, iyah.. sibuk ga?"
"Telpon kantor aja ya, kuping gw panas kalo terima telpon kelamaan di hp"
"Okeh.. need you badly"

Bener deh dugaanku. Lama bener jek terima curhatan.. kalah deh MQ- Aa Gym *aduuh, plis deh.. nama itu tersebut juga..huh* dan untung udah diantisipasi gak ngobrol via hp, bisa meradang kupingku.

Sebutlah dia dengan si X. Wanita, 30 thn, bekerja, menikah & sedang berusaha punya anak. Mulai berpacaran sejak SMA dengan lelaki yang sekarang dinikahinya. Kebetulan pula, kami ini sahabat SMA dan si suami ini adalah anak SMA tetangga. Klasik yah :D.

"Elo sih enak Den, laki lo bener-bener orang baru di hidup lo *trus.. dosa gw gitu?*, gak kayak gw yang hidup gw rasanya udah merasuk sama kehidupan suami gw saking lamanya pacaran, jadi gw ga ada pilihan."

Aneh ya..

Curhatannya kok terdengar seperti penyesalan buat telingaku. Penyesalan bahwa lelaki yang menjabat sebagai suaminya sekarang adalah orang yang sejak dulu dia kenal, hampir 15 tahun. Lah, bukan harusnya dia merasa bersyukur? Itu artinya dia dan suaminya sudah saling mengenal sedalam-dalamnya. Oh.. atau aku salah ya?

X ini merasakan kejenuhan yang amat sangat luar biasa dalam pernikahannya dan sekarang putus asa mencari jalan keluarnya. Jesus, mereka bahkan belum 1 tahun loh menikah. Aku cuma bisa diam. X meratap-ratap harus bagaimana-ada solusikah.. aku ga tau harus jawab apa.

Aku masih ingat, masa SMA dulu.. di mana belum ada satupun belalang berkelamin lelaki yang tertarik sama aku, karena ya secara fisik, aku kan kurang menarik *dulu loooh..* plus jaman SMA hormon testoteron lelaki lagi di puncaknya, jadi sutralaah yang menarik buat mereka hanya wanita-bertubuhbakgitar-berdadapenuh-berambutpanjang. What else? :D

Nah, X ini termasuk salah satu yang laku keras. Badan langsing, wajah manis dan rambut hitam panjang. Sempet iri juga sih, tapi ga terlalu dipikirin, karena dia one of my best friends. Banyak lelaki yang naksir-banyak yang suka, sampai akhirnya dia di 'tembak' (hayaaa.. basanya) sama anak SMA tetangga yang ga sengaja dikenal via temannya. Mereka berpacaran. Dunia indah. Berangkat & pulang sekolah terjamin, malam minggu ga sepi.. sip deh. Aku sih cuma kebagian denger ceritanya, untung ga sampe ngeces *hahaha*.

Lalu kami lulus SMA dan beda kampus. Dia jauh di Depok sedangkan aku di tengah hiruk pikuk Jakarta, Sudirman. Dan satu2nya penghubung kami hanya telpon. Itu pun tidak rutin. Namun ketidakrutinan itu membuat aku sadar, bahwa tidak ada nama lelaki lain selain si pacar SMA itu yang disebut2 sedangkan dia cukup aku pusingkan dengan nama pasangan yang selalu baru, kadang suka ketuker nama dan akhirnya bingung sendiri. Hihi. Sempat juga aku tanyakan, apakah tidak merasa jenuh pacaran sekian lama, kenapa tidak cepat-cepat diresmikan saja atau cari pacar baru *jahat ya gw.. hihi*? Jawabannya, malas hunting lagi, keluarga sudah saling mengenal dengan baik, mama udah sayang banget sama dia. Ehm.. menurut aku, she has made her choice. Toh, aku menikah lebih dulu di tahun 2004 dan dia menyusul di awal 2006 ini.

Mendengar curhatan X ini, .. aku merasa bersyukur. Karena Tuhan tidak mengijinkan aku berpacaran waktu SMA dulu. Karena aku dibimbing ortu yang wise dan moderat. Karena aku dibiarkan pacaran-putus-sakit hati-hunting lagi-pacaran. Karena aku diperkenalkan dengan bermacam2 sifat lelaki sampai aku matang menentukan guideline suami idealku. Karena aku diberikan pilihan dan diijinkan untuk memilih.

Ibu ku pernah berkata begini waktu masa pacaranku dengan pacar pertama memasuki tahun kedua, "Nik.. kamu yakin dengan pilihanmu? kamu yakin dia yang terbaik buat kamu? apa kamu ga mau liat dunia sekitarmu dulu?". Dulu sempat sedih juga dengar omongan itu, Lah.. Ibu ini gimana sih ya, bagus2 awet malah nyuruh putus. Tapi sekarang.. duh, I Love U Mom. Thanks for the warning.

Buat aku, pernikahan adalah perjalanan bukan tujuan. Awal dari perjalanan baru, yang sebelumnya dijalani sendiri lalu dijalani berdua. Medannya tentu saja lebih berat, karena itu diperlukan visi-misi, rencana yang matang, kompromi dan kerja sama dari kedua belah pihak. Dan sebelum menyusun semua kekuatan, sudah jadi hak aku dong untuk memilih Jendral yang terbaik?

So my friend X, maybe you should turning back and search within your marriage.. do you have your own vision and mission ?


Photobucket - Video and Image Hosting