Resensi film: Brokeback Mountain
Kali ini mo resensi film ......
Tumben nih, bisa nonton sampe abis dvd baru. Biasanya sih, dooghh ngarep.. udah sibuk duluan sama si unyil. Tapi asal tau aja, nonton dvd ini juga pake notebook di kamar dilengkapi earphone (biar gag brisik), lampunya temaram, jam 9 malem setelah si unyil terlelap. Teutteeepp dehh... hahhaa.
BROKEBACK MOUNTAIN, yang maen Heath Ledger (i lov u babe :D) & Jake Gyllenhaal, sutradaranya Ang Lee. Inti ceritanya adalah percintaan sepasang homoseksual di era tahun 60-an. Pertemuan awalnya saat mereka melamar pekerjaan sebagai peternak domba di Brokeback Mountain. Jangan ditanya setting syutingnya.. wuiih, toopp abeess. Pegunungannya baguss. Di Brokeback Mountain itulah kasus percintaan homoseksual ini terjadi dan they were deep in love. Sampai akhirnya musim ternak itu selesai dan masing-masing jalanin kehidupannya. Ennis Del Mar (Heath Ledger) sendiri sebenarnya sudah dijodohkan dengan seorang gadis, akhirnya menikah setelah kembali ke kota dan meneruskan pekerjaan tani-nya, sedangkan Jack Twist (Jake Gyllenhaal) meneruskan karirnya sebagai pemain rodeo dan menikah dengan gadis pemain rodeo juga. Setelah 5 tahun mereka meneruskan kehidupannya sendiri, lalu Jack menemukan alamat Ennis, mencarinya dan percintaan terlarang itu kembali terjadi. Mereka melakukan pertemuan bulanan yang berkedok memancing untuk bisa memadu kasih (teilee..) dan itu dilakukan sampai mereka tua dan salah satu di antara mereka meninggal.
Aku sih ngga mau membahas segi homoseksual-nya... well, I am definitely not interesting on that side. Tapi yang menarik buat aku adalah... betapa kuat ya cinta mereka, walaupun tahu bahwa jenis cinta itu terlarang trus terpaksa ditutupi dengan pernikahan yang tidak dikehendaki. Di film itu benar2 digambarkan bagaimana Ennis H2C (harap-harap cemas) nunggu Jack jemput ke rumahnya, kayak cewek kalo lagi nunggu pacarnya dateng :D. Lalu istrinya Ennis tahu mengenai 'dark-side' suaminya. Memang pada akhirnya ada pihak-pihak yang sakit hatinya karena toh rasa cinta terpendam itu gak bisa ditutupi juga. Mungkin istilah, semakin dilarang-semakin hebat, semakin dipendam-semakin dalam itu bener2 berlaku ya..
So what is the moral side of this movie? Love is a force of nature ... pada saat ia datang, kita ngga kuasa menolak karena ia tidak memandang status dan jenis kelamin. Tapi toh tetep, manusia juga punya kuasa untuk mengendalikannya.
Buat yang mengharapkan adegan2 yang 'luar biasa' di film ini, well kamu bakal kecewa, karena semua adegan dikemas dengan sopan dan manis. Apalagi akting 2 aktor itu bener2 tooopp, aku sampai terperangah *pake nganga*...dan secara gak sadar, mataku berair juga di akhir film. Hggghh, ...!!!
It's truly and definitely worth to be seen...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home