..Just b yourself.
Satu hari di kantor.
'Hai.. pa kabar mba?' .. baek.
'Udah berapa bulan sih Rama?' .. hampir setaon.
'Waa masih gemuk aja, emang ga pake korset ya?' .. pake kok, tapi tauk nih belom back to normal.
'Emang masih nyusui?' .. masih.
'Kok gag kurus-kurus sih?' .. emang ada hubungannya?
'Aku abis lahiran kemarin bisa balik lagi, nyusuin juga kok" .. so, intinya apa nih?
Kadang suka emosi aja nanggapin 'this-body-shape-thing'. Bersyukurlah yang diberi badan karet (istilah aku buat cewek yang punya good shape), abis melar eh back to normal. Itu kan karunia dari Tuhan. Tapi kalau Tuhan kasih ke aku bukan tipikal bodi seperti itu, siapa yang salah? Ya no one lah.
Buat prempuan, this-body-shape-thing emang something crucial ya. Gemuk sedikit, panik, penampilan jelek (i disagree), gak pede (i disagree), gak nyaman (i agree), kurang sehat (i agree) ..dan langsung deh segala obat pelangsing diminum. Lebih parah lagi kalau dapet comment dari orang lain, langsung stress. Waduh...
Aku sendiri pernah being a fat girl when i was in junior till high school. Bayangkeun, dengan tinggi hanya 158 cm, beratku bisa mencapai 56-58 kg. Gemuk kan?? But herannya, temenku teteup aja banyak, especially laki-laki. Okeei, no one declared himself falled in love with me, tapi... i enjoyed being their friends dan mereka juga. Pas kelas 2 SMA, jaman2nya ultah ke 17 tuuh, hampir tiap bulan ada birthday party dan aku gag pernah kehabisan 'sopir' yang setia anter-jemput aku ke pesta. Huehehehe... heppi bener.
Dan aku sendiri, pernah incidentally being a woman with a good shape tepatnya waktu jaman kuliah dulu, tahun 1997. Kenapa incidentally? Well.. well, bukan karena program diet yang right & properly, tapi so deep in stress dengan kuliah, part-time jobs dan pacaran. Pacaran dengan mantan dulu (bukan my hubby loh..) yang penuh pergolakan, pertengkaran, konflik dll lumayan bikin abis badan deh, padahal we were in love (dulunya..) and the end was broke-up juga deh. Not mentioned, ngejar deadline lulus kuliah yang diultimatum harus lulus 4,5 tahun dan akhirnya dituntaskan hanya 4 tahun saja. Bener-bener tahun yang melelahkan .. tapi apa aku bahagia? nope. Why? I was not myself. Aku terlalu care dengan berat badan, penampilan blablabla, takut pacar ninggalin lah coz his world full of pretty ladies dan akhirnya mengkonsumsi obat diet, pelangsing tubuh, slimming tea de-el-el. Semua orang sih muji, waa.. kurus banget sih lo, waa.. heibat. Bla bla bla. Ya.. ya.. ya, but no one knows that i was deep in stress.
Kalau ditanya, pengen gag langsing lagi? ya jelas dong, pengen. Tapi back to the old condition, dimana aku emotionally abused.. oh please deh, no way !!
Karena.. apakah dengan langsing, then your life will suddenly be happier? .. belum tentu.
Apakah dengan langsing, then your life will suddenly be wealthier? .. belum tentu, tuh liat Tike 'Extravaganza', gemuk tapi suara bagus dan kaya beneer, laris pula..
Aku sendiri gag pernah mempertanyakan atau menginginkan atau membandingkan setiap hal yang terjadi di orang lain. "Rumput tetangga memang pasti lebih hijau".
Aku selalu beranggapan, setiap hal baik yang terjadi pada orang lain, itu karena udah rejekinya dia dari Tuhan. Kenapa harus mempertanyakan atau membandingkan? Toh, tidak ada yang tahu apa yang terjadi jauh di dalamnya.
Dengan segala pelajaran yang udah aku lalui, i've learned that being yourself, you will attract people in a different way. Karena banyak hal terbaik dari diri sendiri yang bisa dipersembahkan untuk orang lain, dan itu lah yang bisa membuat kita cantik di hadapan orang.
So.. i'm fat, yes. But i'm happy and enjoying life.... (thanks hubby, for having me just being myself.. xoxoxo).
2 Comments:
iya emang ngeselin banget ya kalo ada komen komen nggak penting gitu..nanti bilang aja "emang nggak boleh kurus kok sama suami"..gitu...hehehe..pasti diem dehh....
met kenal juga yaa mamanya rama..=)
hi, lagi blogwalking ketemu blog ini. Salam kenal.
Tertarik sama postingan ttg berat badan soale nasib nya sama...he..he...
Post a Comment
<< Home