Belajar membuat Sushi

Buat saya, sushi akan menjadi pilihan terakhir jika ditanya "mau makan apa?" -atau mungkin gag akan dipilih sama sekali? Hehehe.. gag tau juga.

Walaupun terkesan dengan postingan Yanti tentang sushi yang mana sangat amat lengkap dan informatif, ya secara si penulis adalah penggemar berat dan setia sushi (ya gag, Yan?). Tapi kok tetap tidak membuatku tertarik untuk mencoba makan.

Apa yang saya pikirkan begitu mendengar kata sushi? eemm.. semacam lemper nasi yang dibungkus lembaran tipis hijau yang bisa dimakan, isinya adalah ikan atau sesuatu yang masih berwujud mentah. Hweeek.

Sampai suatu siang, teman kantor saya bercerita bahwa dia baru saja mencoba resto di PIM II yaitu Sushi Groove. Katanya lebih enak dari Sushi Train dan lebih ringan dari Poke Sushi. Tapi yang membuat saya lebih tertarik, 80% menu terdiri dari sushi matang. Heeeehh? Sushi ada yang matang? Jadi tertarik.. :)

Akhir bulan, seperti biasa saya dan mas Benny selalu punya jadwal 'jalan-jalan berdua seperti dulu', maksudnya kayak pacaran jaman dulu itulooh. Iseng pergi ke PIM II.. gag ada yang ingin dibeli sih, lebih penasaran untuk coba resto yang belum pernah disambangi sebelumnya. Ke Sushi Groove? Tentunyaa... :)

Ternyata memang ada sushi yang matang.. dan enak :D.

Sekarang, saya memang tidak berubah jadi penggemar berat sushi, tapi cukup tahu bahwa banyak sekali macam sushi yang enak dimakan dan bisa diterima oleh lidah saya.

Inilah yang membuat saya iseng plus nekad ikut Kursus Membuat Sushi yang diselenggarakan oleh NCC (Natural Cooking Club) cab. Bintaro hari Sabtu, 12 Mei 2007 yang lalu.

Untuk NCC sendiri, rasanya sudah banyak yang tahu ya? Pendirinya mbak Fatmah Bahalwan. Dan salah satu seniornya, mba Riana adalah si empunya blog favorit saya :). Walaupun gag begitu hobby masak, tapi saya doyan makan dan ngumpul.. dan atas ajakan De, ini adalah kali pertama saya bergabung dengan NCC cab. Bintaro. It was quiet fun and exciting ..

Acara tersebut diselenggarakan di Restaurant Sakura - Jl. RA Kartini (TB Simatupang) arah ke Terminal Lebak Bulus, setelah pool Bis Lorena. Pengajarnya 3 Chef resto tersebut dan langsung praktek 5 jenis Sushi setelah makan siang.

Kami membuat 5 jenis makizushi; 4 uramaki dan 1 hosomaki. Yang masih saya ingat (maklum, kertas contekan ada di rumah) namanya adalah: California Roll, Java Roll, Boston Roll .. sedangkan 2 nama lagi saya lupa :). Lebih menarik lagi, ternyata sushi itu jadi sangat amat cantik setelah dihias dengan tobiko (telur ikan kecil), irisan tipis alpukat, unagi (belut) dan diikat dengan nori.

Java Roll adalah jenis fusion sushi (hosomaki) yang isinya modifikasi chef resto tersebut. Tebak apa isinya? Hehehe, tempe kering pedas.. dan rasanya, weeenaaak loh.

Yang asyik lagi, alat membentuk makizushi adalah selembar bambu yang dirangkai seperti tirai. Kaku dan keras. Tapi justru bisa mencetak makizushi serekat2nya. Bisa berbentuk bulat, kotak atau segitiga. Untuk saya, masih amatir gini.. pastinya standar, bulat saja. Apa sih ya nama alatnya.. maaf lupa. Ada yang bisa bantu?

Jangan lupa juga, sebelum membentuk dan mengambil nasi, basuh telapak tangan dengan campuran air dan cuka jepang. Gunanya? Supaya nasi tidak lengket ke telapak tangan :)

Ahh.. gag nyesel deh ikutan kursus tersebut. Selain pengetahuan, pastinya nambah temen dari NCC yang ternyata ibu-ibu muda fungkeeh.. hehehhee.